| Home | Posts RSS | Comments RSS | Edit


Custom Search
CO.CC:Free Domain

Selasa, 08 Desember 2009

(Ter) Gila2 sama Linux Mint 7

Sudah sekitar 3 bulan ini lagi berusaha untuk pindah dari lingkungan Microsoft Windows XP ke Linux Mint 7. Udah Bosen "menggauli" MW XP (karena gak punya duit buat beli yang asli) jadinya cari yang gratisan.
Dipilih Linux Mint 7 karena saya masih anak TK untuk urusan Linux dan merasa ini yang paling cocok buat saya. Walau harus dibayar dengan hardware yang harus diatas rata2 jika menggunakan linux yang lain.
Linux Mint 7 merupakan turunan dari ubuntu 9.04 alias Jaunty, jadi kita juga bisa memakai repo dari ubuntu Jaunty jika ingin menginstall software.
Yang bikin senengnya adalah hampir semua hardware yang ada dikomputer saya dapat berfungsi seperti ketika di MW XP seperti TV Tuner Pixelview, Printer HP 1020 Scanner HP 4070.

Read More......

Kamis, 02 Juli 2009

kern.maxfiles di freebsd

Kejadian berawal dari perubahan settingan untuk menurunkan jumlah file deskriptor di squid yang berjalan disystem freebsd yang semula 8192 menjadi 1082. Setelah googling sana sini didapat caranya yaitu dengan merubah angka kern.maxfiles dan kern.maxfilesperproc yang ditaruh di /boot/loader.conf
maksudnya menurunkan file deskriptor squid, dari hasil googling katanya gak perlu besar-besar nilainya jika kebesaran malah membebani squidnya.
singkat kata nilai kern.maxfiles dan kern.maxfilesperproc dikasih nilai 1024 sehingga didapat nilai file deskriptor sebesar 1082, lalu komputer squidnya di restart.
karena waktu itu pengerjaannya melalui proses remote, dimana yang dioprek adalah proxy warnet dan saya ada dikantor jadinya gak tahu efeknya terhadap browsing. selang 10 menit operator warnetnya complain via ym katanya browsingnya jadi lelet.
sebetulnya saya tidak tahu klo leletnya browsing diakibatkan oleh perubahan nilai kern.maxfiles dan kern.maxfilesperproc, karena dari hasil tail -f access.log terlihat access time nya yang besar-besar setiap ada request dari client sampai 5 digit orde time accessnya. karena access time yang lama, pikiran saya tertuju sama hardisk yang digunakan untuk simpan cache. Kebetulan hardisk untuk simpan cache memang panas sekali, lalu saya pasang kipas. Tapi tidak membawa perubahan terhadap time accessnya yang masih besar.
akhirnya setelah mentok, ya kembalikan saja settingan ke awal sewaktu berjalan normal dimana:
kern.maxfiles=32768
kern.maxfilesperproc=32768
nilai ini saya pasang sembarang, jadi silahkan bereksperimen sendiri, yang pasti dengan angka segini sudah cukup gesit buat kerja proxy saya.
sebagai tambahan hardisk yang digunakan semuanya PATA IDE berjumlah 2 buah.

Read More......

Jumat, 26 Juni 2009

udah lama euy......

udah lama gak "nabung" tulisan......
sedikit curhat masalah proxy freebsd. Ternyata perangkat keras komputer terutama hardisk benar2 mempengaruhi performance dari proxy. Hardisk yang cepet panas berdampak ke access time dari proxy jadi bertambah, efeknya ngenet jadi agak sedikit lag.
Jadi pastikan hardware terutama hardisknya sehat, sirkulasi udara di komputer yang buat proxy dipastikan juga lancar.
Walaupun diping sana sini masih lancar dan memberikan latency yang kecil, tapi jika hardisknya panas maka squidnya akan sedikit macet.

Read More......

Senin, 08 Juni 2009

Berbagi ide....bandwidth management

Pada kesempatan ini saya ingin menuangkan ide saya, dari hasil percobaan di tiga tempat. Ide mengenai pembagian bandwidth internet. Idenya adalah sebagai berikut, saya menginginkan agar aktifitas browsing mendapatkan bandwidth yang memadai tetapi tidak untuk aktifitas donlot, p2p dan watching video streaming.
Untuk keperluan tersebut saya menggunakan mikrotik dan squid proxy yang jalan di freebsd.Mikrotik digunakan sebagai pembatas global, dalam percobaan saya memberikan bandwidth donlot sebesar 256Kbps per klien dan upload saya batasi 32Kbps. Sedangkan squid disamping sebagai cache saya manfaatkan fungsi delay pools nya untuk menangkap aktifitas donlot extension tertentu. Untuk aktifitas donlot extension tertentu saya berikan speed 9 KBps atau setara 72Kbps.
Alasan mengapa untuk browsing diberikan sebesar 256Kbps karena saya beranggapan untuk aktifitas browsing kebutuhan bandwidthnya adalah fluxtuatif alias naik turun dan tidak kontinu, sedangkan untuk donlot dia bersifat kontinu. Namun untuk penggunaan browsing yang agresif mungkin nilai 256Kbps perlu diturunkan, karena walaupun fluxtuatif jika agresif maka kesannya juga seperti kontinu.

Untuk setting detailnya....menyusul, setelah didapatkan hasil yang pas...

Read More......

Jumat, 08 Mei 2009

Creative Theme Day 2009........

satu lagi nih ide dari temen-temen yang oke punya.....Creative Theme Day.....
lebih lengkapnya kesini aja ya....
http://creativethemeday.com/ctd-update/press-release-creative-theme-day-dengung-tahun-kreatif-2009-di-dunia-maya/

”Creative

ayo satukan tekad untuk indonesia yang lebih sejahtera, adil dan makmur..........amin

Read More......

Rabu, 29 April 2009

sedikit tips bagi yang ingin menginstall FreeBSD....

Untuk kali ini saya tidak akan membahas bagaimana cara menginstall FreeBSD, Karena di website FreeBSD sendiri sudah sangat jelas sekali tentang cara-cara menginstall FreeBSD. Bagi yang membutuhkan caranya disini linknya .
Jika mengikuti petunjuk dari link tersebut dipastikan 99% berhasil menginstall FreeBSD. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
  • Pastikan untuk membaca petunjuk/pertanyaan yang muncul sewaktu menginstall, tidak perlu tergesa-gesa untuk mengklik/meng-enter setiap pilihan jawaban.
  • Persiapkan Layout/gambaran tentang besaran partisi yang diinginkan. Sesuaikan dengan kapasitas hardiknya. Untuk kepeluan FreeBSD (dan kebanyakan dari Linux juga) sebenarnya kita hanya memerlukan dua buah partisi hardisk yaitu partisi swap dan / . Namun ada yang menyarankan agar partisi / juga dipecah-pecah menjadi / , /var (tempat menaruh log, jika membutuhkan log, tidak semua aplikasi dapat dihilangkan lognya (menurut saya sich :D ), /usr (partisi ini diusahakan untuk mendapat porsi yang besar karena partisi ini tempat menaruh ports dan segala setting dari aplikasi yang diinstall). Dengan kata lain partisi / dipecah menjadi 3 bagian yaitu /, /var, /usr.
  • Untuk pembagian partisi disesuaikan dengan kapasitas hardisknya, klo saya biasanya untuk hardisk dengan kapasitas 40 GB, untuk /swap = 2 kali kapasitas memory fisik saya, misal memory fisik 512 MB maka /swap=1 GB. Untuk / = 3 GB, /var =3 GB, /usr = 5 GB dan sisanya bisa buat simpan data.
  • Satu hal yang penting jangan menaruh partisi /swap di bagian pertama hardisk, karena akan berakibat setelah selesai install dan restart maka nanti dianggap tidak ada OS-nya dikarenakan default bootingnya di F1 (tempat swap jika swap di partisi pertama). Walaupun hal ini dapat diatasi dengan menekan tombol F2, F3, atau F4 tergantung di partisi mana / ditaruh. Jadi lebih baik menaruh partisi / dibagian pertama hardisk.
Selamat mencoba

Read More......

Sabtu, 18 April 2009

Lagi Nyoba squid 2.7 stable6 di mesin FreeBSD 7.1.....

Penasaran dengan mesin FreeBSD, akhirnya diputuskan untuk mencobanya. Didonlotlah FreeBSD 7.1 kemudian didalamnya di pasang squid 2.7 Stable7. Mesin sekarang (pada saat tulisan ini ditulis) sudah mulai unjuk performanya, nanti klo cachenya udah gede diatas 10 Giga baru saya akan tulis step-stepnya saya membangun mesin squid ini.

Sebagai tambahan untuk mesin yang sekarang saya menggunakan 3 buah hardisk, 1 hardisk 40 Giga untuk sistem dan cache (20 Giga untuk cachenya) dan 2 buah hardisk 10 Giga juga buat cache. Sebelumnya sewaktu menggunakan smoothwall saya menggunakan hardisk SATA, sekarang saya mencoba menggunakan hardisk tua di mesin freebsd.
Dengan memory yang saya turunkan juga yang awalnya 2 GB sekarang menjadi 512MB.

Intinya saya menginginkan dengan hardware yang winimal namun mudah-mudahan akan menghasilkan yang maksimal.....amin

Read More......

Jumat, 27 Februari 2009

Menyesuaikan Option L1 direktory smoothwall....

Sesuai judul, sedikit tips ini dilakukan dismoothwall.. karena untuk linux lainnya tinggal rubah aja di squid.conf-nya lalu tinggal restart squidnya. Dalam squid.conf kita diharuskan menentukan letak directory dari cache, biasanya bentuknya seperti ini :
cache_dir aufs /var/spool/squid/cache 20000 48 256
dimana :
  1. cache_dir = command squid-nya.
  2. aufs = "storage format" (agak OOT saya mengartikannya...:( )
  3. 20000 = ukuran cache yang diinginkan (dalam MB) dari forum2 squid usahakan tidak lebih dari 70% total kapasitas hardisk.
  4. 48 = L1 direktory yang dihitung dengan rumus, L1=(cache_size * 2 * 1024)/(256*256*13).
  5. 256 = L2 direktory
untuk mengubah cache_dir ini di linux ya tinggal edit aja squid.conf lalu restart squid-nya. Sedangkan untuk smoothwall harus sedikit usaha untuk mengubah angka L1 dikarenakan proses penulisan squid.conf dismoothwall dilakukan via web-nya.
Setelah kita menentukan besar ukuran cache size yang disesuaikan dengan kapasitas hardisk kita dan dihitung besar L1 direktorynya dengan rumus diatas kemudian kita harus mengubah angka2 option di bagian web advanced-proxy-nya.

pada bagian "number of level 1 subdirectory" jika masih memakai yang asli tidak akan terdapat angka2 yang sesuai jika kita menggunakan rumus diatas (terutama untuk ukuran cache, 10000 MB, 15000MB, 20000MB dan 25000MB) untuk itu kita harus mengubahnya.
Dengan menggunakan winscp masuk ke directory /httpd/cgi-bin di smoothwall lalu klik kanan file advproxy.cgi dan temukan kata-kata ini
option value='16' $selected{'L1_DIRS'}{'16'}>16
ganti ganti angka 16 dengan 16, 24, 32, 36, 48, 60, 64,
kemudian simpan file tadi. maka sekarang di web adv-proxy-nya dibagian "number of level 1 subdirectory" akan muncul angka 16, 24, 32, 36, 48, dst.
Sekarang tinggal menyesuaikan dengan ukuran cache-nya, sebagai contoh untuk cache ukuran 20000MB maka L1 diset 48 lalu klik save and restart.
selesai sudah.....

Read More......
 
from my XP © Template Design by Herro